Bupati dan Wabup Sidrap Berdialog dengan Warga Buntubuanging, Belawae, dan Dengeng-dengeng

Presscorner.id — Dalam rangkaian program “Bermalam di Desa”, Bupati Sidenreng Rappang, H. Syaharuddin Alrif, menggelar dialog terbuka dengan masyarakat, tokoh masyarakat, dan kelompok tani dari tiga desa terjauh di Kecamatan Pitu Riase, yakni Buntubuanging, Belawae, dan Dengeng-dengeng, pada Sabtu (5/7/2025).

Dialog yang berlangsung di Kantor Desa Buntubuanging ini menjadi ajang silaturahmi dan forum aspirasi yang mempertemukan langsung pimpinan daerah dengan warga.

Turut hadir mendampingi, Wakil Bupati Sidrap, Hj. Nurkanaah, Kapolres Sidrap AKBP Fantry Taherong, Penjabat Sekda Andi Rahmat Saleh, jajaran kepala OPD, serta anggota komunitas Indonesia Off-road Federation (IOF) Sidrap.

Masyarakat terlihat antusias menyampaikan beragam harapan dan persoalan, mulai dari infrastruktur jalan, kebutuhan air bersih, peningkatan layanan pendidikan dan kesehatan, hingga pengembangan sektor pertanian dan perkebunan.

Dalam sambutannya, Bupati Syaharuddin menyampaikan kebahagiaannya karena akses jalan dari ruas Pitu Riase menuju Desa Dengeng-dengeng kini sudah bisa dilalui kendaraan roda empat.

“Hari ini satu cita-cita saya terwujud, jalan sudah bisa dilalui mobil. Besok Insya Allah dimulai pengerjaan teknis. Hati saya lega,” ungkapnya.

Ia menegaskan, tindak lanjut pembangunan jalan ini akan dilakukan melalui pengerasan kerikil sebagai tahap awal, dan secara bertahap akan dirampungkan hingga tahun 2027. Pekerjaan lintas wilayah ini juga akan melibatkan koordinasi antar-kabupaten, khususnya antara Sidrap dan Wajo.

Syaharuddin juga meminta agar lampu jalan segera difungsikan di poros utama dan lorong-lorong, termasuk di kawasan pegunungan yang sudah memiliki tiang listrik. Selain itu, ia menyebutkan bahwa Pemkab Sidrap telah menggandeng Universitas Hasanuddin untuk melakukan penelitian peningkatan produktivitas tanaman cengkeh, serta mendorong penanaman pala, pisang, porang, dan nilam sebagai komoditas unggulan daerah.

“Infrastruktur adalah hal utama. Kalau akses baik, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi akan ikut maju,” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Nurkanaah menegaskan bahwa kehadiran pemerintah bukan hanya sebatas kunjungan, melainkan sebagai bentuk komitmen untuk mendengar dan bertindak atas suara rakyat.

“Pembangunan berkelanjutan dimulai dari desa. Suara masyarakat adalah fondasinya,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya pembukaan akses jalan sebagai kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi warga dan mengentaskan keterisolasian desa-desa pelosok.

Di sisi lain, Pj. Sekda Andi Rahmat Saleh menjelaskan bahwa program prioritas dan kegiatan pembangunan untuk desa-desa seperti Lombok, Dengeng-dengeng, Buntubuanging, dan Belawae telah masuk dalam APBD 2025, dan akan terus dikawal agar pelaksanaannya tepat sasaran.

Usai dialog, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Puncak Punjabu, lokasi kegiatan bermalam dan camping bersama warga.

Program “Bermalam di Desa” dinilai sebagai pendekatan kepemimpinan yang humanis, partisipatif, dan inklusif, memperlihatkan kehadiran nyata pemerintah di tengah masyarakat, termasuk di wilayah paling terpencil sekalipun.

Masyarakat mengapresiasi inisiatif ini karena dianggap membangun kedekatan emosional antara pemerintah dan rakyat, serta mempercepat respon atas aspirasi yang selama ini sulit tersampaikan secara langsung. (*)

Anda Juga Mungkin Menyukai