BANDUNG – Terhitung mulai tanggal 30 November 2025 pukul 12:00 WITA, Pusat Vulkanologi dan Mitigas Bencana Geologi, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menaikkan tingkat aktivitas gunung api Ile Werung Nusa Tenggara Timur menjadi Level II (Waspada) dari sebelumnya Level I (Normal). Masyarakat dan pengunjung/pendaki G. Ile Werung direkomendasikan untuk tidak mendekati dan mengunjungi area kawah G. Ile Werung dalam radius 2 km dan mewaspadai sekitar area lokasi bualan.
Gunungapi (G.) Ile Werung merupakan gunungapi tipe strato dengan ketinggian puncak 1486 m di atas permukaan laut (dpl) dan terletak pada posisi koordinat 08? 32′ 24″ LS dan 123? 35′ 24″ BT. Secara administratif termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
“Pada periode 1 – 30 November 2025 aktivitas hembusan asap kawah G. Ile Werung masih tidak teramati, begitu pula dengan bualan di bawah laut terutama sekitar area G. Hobal dan G. Wetitar tidak teramati. Belum terpantau perubahan signifikan pada bekas bualan tanggal 29 November 2021, dengan demikian aktivitas kawah masih tergolong rendah,”ujar Plt. Kepala Badan Geologi Lana Saria, di Bandung, Minggu (30/11).
Sementara itu lanjut Lana, data kegempaan menunjukkan adanya peningkatan kegempaan vulkanik dalam yaitu pada tanggal 1 Januari 2025 terekam 21 kali kejadian, tanggal 6 September 2025 terekam 11 kali kejadian dan 14 September 2025 terekam 47 kali kejadian.
“Setelah Gempa Terasa yang terekam pada tanggal 29 November 2025 pukul 21.11 WITA, Gempa Vulkanik Dalam kembali terekam signifikan, yaitu 23 kali kejadian, yang mengindikasikan adanya peningkatan tekanan dalam tubuh G. Ile Werung akibat meningkatnya aktivitas magmatik atau adanya migrasi magma dari kedalaman dalam ke kedalaman dangkal. Perkembangan aktivitas G. Ile Werung akan terus dipantau,”lanjutnya.
Lana menegaskan bahwa jumlah Gempa Tektonik Lokal, Gempa Terasa dan Tektonik Jauh yang terekam perlu diwaspadai, karena dengan meningkatnya aktivitas tektonik regional dikhawatirkan dapat mempengaruhi aktivitas G. Ile Werung.
Mengenai potensi potensi bahaya letusan G. Ile Werung adalah berupa letusan yang bersifat eksplosif dengan ancamannya berupa awan panas, aliran lava, lontaran batu (pijar), gas beracun di kawasan puncak seperti CO2, CO, SO2 di daerah sekitar area bualan.
“Masyarakat harus diwaspadai potensi bahaya berupa aliran lava dan lontaran material bawah laut terutama sekitar area G. Hobal dan G. Wetitar. Dampak yang dapat ditimbulkan aktivitas vulkanik dapat berupa peningkatan muka air laut di sekitar area pusat erupsi,”ujarnya lagi.
PVMBG Badan Geologi akan terus melakukan pemantauan aktivitas vulkanik G. Ile Werung dan bagi masyarakat dan stakeholder yang ingin mengetahui perkembangan G. Ile Werung dapat mengakses website PVMBG (https://vsi.esdm.go.id/), website Badan Geologi (https://geologi.esdm.go.id/), aplikasi/Website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau magma.esdm.go.id), dan media sosial Badan Geologi (Facebook, X, dan Instagram badan.geologi). (SF)
Sumber : Esdm.go.id