Presscorner.id – Di ujung timur Kepulauan Selayar, jauh dari hiruk pikuk kota Benteng, ada seorang polisi muda yang menjalankan tugas dengan tanggung jawab ganda. Namanya Bripda Imal Rayhan Agusri. Bertugas di Polsubsektor Pasilambena, ia menjadi salah satu dari hanya lima personel yang mengamankan dan melayani enam desa di Kecamatan terluar Kepulauan Selayar ini.
Pasilambena merupakan kecamatan terluar Kabupaten Kepulauan Selayar, dengan luas wilayah 114,88 km² yang tersebar dalam gugusan pulau-pulau kecil. Terdapat enam desa di wilayah ini: Kalaotoa, Garaupa, Garaupa Raya, Karumpa, Lembang Matene, dan Pulo Madu. Wilayah ini hanya dapat dijangkau melalui jalur laut, dengan jarak tempuh sekitar 17 hingga 26 jam pelayaran dari Benteng, ibu kota kabupaten.
Medan pelayaran menuju Pasilambena bukanlah perkara mudah. Cuaca buruk bisa datang sewaktu-waktu, membuat kapal tak dapat berlayar selama berhari-hari bahkan berminggu-minggu. Situasi ini kerap membuat personel seperti Bripda Imal terisolasi, sulit kembali ke rumah untuk bertemu keluarga, maupun mengakses logistik dasar. Listrik hanya tersedia terbatas dan jaringan komunikasi tidak selalu stabil. Namun, semua keterbatasan itu tidak menyurutkan niatnya untuk mengabdi.
Di tengah kondisi serba terbatas itu, Bripda Imal tidak hanya mengemban fungsi sebagai Ba Yanma atau Bintara Urusan Dalam yang bertanggung jawab atas keperluan operasional internal Polsubsektor. Ia juga mengemban tugas sebagai Bhabinkamtibmas di Desa Garaupa Raya. Ia hadir di tengah masyarakat, menyambangi warga, membantu penyelesaian konflik kecil, mengedukasi soal kamtibmas, bahkan terlibat dalam urusan sosial seperti mengantar warga sakit dan membantu kegiatan desa.
Kapolsubsektor Pasilambena, IPDA Novriadi Noer, menyebut Bripda Imal sebagai sosok muda yang penuh semangat. Ia menjelaskan bahwa Bripda Imal merupakan salah satu lulusan Bintara tahun 2024 yang direkrut melalui jalur Rekrutmen Proaktif (Rekpro) Daerah Terpencil—jalur penerimaan Polri yang ditujukan khusus bagi putra-putri daerah yang berasal dari wilayah perbatasan, terpencil, dan terluar.
“Bripda Imal, lulus melalui jalur Rekpro yang memang disiapkan untuk menjawab kebutuhan personel di wilayah seperti ini. Itu sebabnya dia sangat memahami kondisi sosial dan geografis setempat,” jelas IPDA Novriadi.
Tak hanya itu, menjelang peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia tahun ini, Bripda Imal juga mendapatkan kepercayaan tambahan sebagai pelatih Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat Kecamatan Pasilambena. Ia melatih para siswa terpilih dari enam desa di tengah minimnya sarana latihan, dan harus menyesuaikan jadwal latihan dengan aktivitas sekolah serta medan antarpulau.
Apresiasi juga disampaikan Kapolres Kepulauan Selayar, AKBP Didid Imawan, S.I.K., S.H., M.Tr.Mil., yang menilai pengabdian para personel di kecamatan terjauh seperti Pasilambena sebagai simbol dedikasi sejati anggota Polri.
“Ini adalah contoh nyata bagaimana Polri hadir sampai ke titik paling luar negeri ini. Di tengah minimnya listrik, komunikasi terbatas, akses yang jauh, dan cuaca ekstrem, mereka tetap bertugas. Bripda Imal dan rekan-rekannya menunjukkan semangat Bhayangkara sejati,” ungkap Kapolres.
Terkait keterbatasan personel, Kapolres menegaskan bahwa hal ini tidak hanya terjadi di Polsubsektor, tetapi juga pada tingkat Polsek hingga Polres.
“Jumlah Kekuatan personel kami memang sangat terbatas . Tapi saya selalu tekankan kepada anggota, sedikit tapi mau bekerja, loyal dan produktif itu lebih baik daripada banyak tapi saling lempar tanggung jawab. Jadi meski jumlah kami terbatas, kami tetap berupaya memberikan pelayanan terbaik di Kepulauan Selayar ini,” kata Kapolres.
Kapolres juga berharap ke depan akan ada perhatian lebih untuk peningkatan sarana dan dukungan logistik bagi personel yang bertugas di wilayah kepulauan terpencil seperti Pasilambena, agar pelayanan kepada masyarakat tetap maksimal.
Meski muda, Bripda Imal telah membuktikan bahwa usia bukan penghalang untuk mengabdi sepenuh hati. Di pulau terjauh Selayar, ia menjadi wajah kepolisian yang bekerja dalam diam, di tengah badai dan keterbatasan, demi menjaga rasa aman dan kehadiran negara di tengah masyarakat.(AS/MUHSAR)