PALU – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Palu secara resmi membuka kegiatan Pelatihan Pencegahan Kekerasan Seksual dan Eksploitasi Anak di Ranah Online (OSAEC) yang diselenggarakan oleh Wahana Visi Indonesia (WVI) bersama Yayasan Sikola Mombine (YSM), Senin (28/7), di Hotel Swiss-Bel Palu.
Pelatihan ini diikuti oleh anggota Kelompok Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) dari 46 kelurahan serta sejumlah tokoh agama. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman peserta mengenai bentuk kekerasan seksual online terhadap anak, memperkuat kemampuan deteksi dan respons, serta menyusun rencana aksi pencegahan di tingkat kelurahan dan kecamatan.
WVI menyebut, pesatnya perkembangan teknologi digital telah memberi dampak ganda terhadap anak-anak. Di satu sisi, teknologi membuka akses terhadap informasi dan pendidikan, namun di sisi lain juga meningkatkan risiko kekerasan seksual daring seperti grooming, sextortion, dan eksploitasi melalui game online maupun media sosial.
Pemerintah Kota Palu telah mengaktifkan PATBM sebagai garda terdepan perlindungan anak di komunitas. Namun, banyak anggota PATBM belum memiliki pemahaman memadai terkait bentuk kekerasan digital dan mekanisme penanganannya. Melalui pelatihan ini, para peserta dibekali dengan pengetahuan praktis dan strategi literasi digital untuk pencegahan OSAEC.
Tokoh agama turut dilibatkan dalam kegiatan ini karena dinilai memiliki peran strategis dalam membentuk norma sosial dan menyuarakan nilai perlindungan anak di tengah masyarakat.
Pelatihan ini merupakan bagian dari Program Kemitraan untuk Kesejahteraan Anak yang dijalankan oleh WVI dan YSM. Sinergi antar lembaga diharapkan mampu mewujudkan ruang digital yang lebih aman, ramah, dan inklusif bagi anak-anak di Kota Palu.
Sumber : Tim PIKP Diskominfosantik Kota Palu.
Sumber : Palukota.go.id