Dharma Wanita Kemenkes Gelar Aksi Donor Darah Peringati Hari Donor Darah Sedunia

Jakarta, 28 Juli 2025

Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Kesehatan kembali menggelar kegiatan donor darah sebagai wujud nyata program kerja di bidang sosial dan budaya. Kegiatan ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan empat kali dalam setahun, dan kali ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Donor Darah Sedunia yang diperingati setiap 14 Juni.

Aksi kemanusiaan ini berlangsung di Aula Siwabessy, Gedung Prof. Sujudi, Kementerian Kesehatan RI, pada Senin (28/7/2025), dengan mengusung tema: “Berikan Darah, Berikan Harapan – Bersama Kita Selamatkan Nyawa.” Tema ini merefleksikan semangat solidaritas dan kontribusi nyata dalam memenuhi kebutuhan darah, khususnya di rumah sakit vertikal binaan Kementerian Kesehatan.

Sebanyak 458 peserta terdaftar secara daring, terdiri dari pegawai Kementerian Kesehatan maupun masyarakat umum. Dengan target 350 kantong darah, kegiatan ini menjadi kontribusi penting untuk menjamin ketersediaan darah yang aman di fasilitas kesehatan.

Direktur Jenderal Kesehatan Lanjutan, dr. Azhar Jaya, menyampaikan bahwa donor darah adalah bentuk sedekah yang bernilai tinggi, karena manfaatnya dirasakan baik oleh penerima maupun pendonor.

“Donor darah itu sedekah yang tidak butuh uang. Cukup dengan tubuh yang sehat, makan seperti biasa, hidup sehat, lalu donor. Justru setelah donor, tubuh kita menjadi lebih sehat lagi,” ujar dr. Azhar dalam sambutannya.

Ia menjelaskan bahwa tubuh manusia secara alami akan memproduksi darah baru yang lebih segar setelah mendonorkan darah, sebuah mekanisme yang diciptakan Tuhan untuk menjaga kesehatan dan sekaligus menyelamatkan nyawa sesama.

“Kalau ada orang sehat tapi enggan donor darah, menurut saya itu rugi. Karena Allah sudah menciptakan mekanisme luar biasa: donor darah memicu tubuh menghasilkan darah yang baru dan lebih sehat,” lanjutnya.

Namun, dr. Azhar juga menyuarakan keprihatinannya terhadap defisit darah nasional. Berdasarkan standar World Health Organization (WHO), setidaknya 2% dari populasi suatu negara sebaiknya menjadi pendonor aktif. Dengan populasi Indonesia sekitar 280 juta jiwa, kebutuhan darah minimal mencapai 5,6 juta kantong per tahun, sementara produksi saat ini masih berkisar 4,6 juta kantong, menyisakan kekurangan sekitar 1 juta kantong darah tiap tahunnya.

“Kebutuhan naik, produksi naik, tapi selisih satu juta kantong itu masih tetap. Ini artinya, kita perlu terus kampanyekan pentingnya donor darah secara rutin,” tegas dr. Azhar.

Ia menambahkan bahwa darah adalah satu-satunya elemen tubuh yang tidak dapat digantikan oleh teknologi apa pun.

“Kalau tulang bisa diganti pen, organ dibantu alat. Tapi darah? Hanya bisa diganti dengan darah,” ujarnya.

Wakil Menteri Kesehatan, Prof. Dante Saksono Harbuwono, turut hadir dan menyapa para pendonor di booth kegiatan. Dalam edukasi singkatnya, ia menekankan bahwa donor darah juga membawa manfaat besar bagi kesehatan pendonor.

“Tubuh menjadi lebih segar setelah donor. Ini membantu regenerasi sel darah dan menjaga kesehatan jantung. Donor darah adalah bentuk solidaritas kemanusiaan yang sederhana namun sangat bermakna,” ucapnya.

Ia mengapresiasi antusiasme peserta yang tinggi dan berharap budaya donor darah dapat terus ditanamkan sebagai bagian dari gaya hidup sehat masyarakat Indonesia.

Kegiatan donor darah ini melibatkan empat Unit Transfusi Darah (UTD), yaitu:
1. UTD RSUPN Cipto Mangunkusumo
2. UTD RSUP Fatmawati
3. UTD RS Kanker Dharmais
4. UTD PMI Kota Tangerang (baru bergabung dalam kolaborasi kegiatan ini)

Turut hadir mendukung kegiatan ini antara lain Sekretaris Jenderal Kemenkes Kunta Wibawa Dasa Nugraha, dan Ketua DWP Pusat Ibu Ida Gunadi Sadikin, yang juga ikut mendonorkan darah secara langsung. Kehadiran mereka menjadi simbol komitmen pemerintah dalam mendukung ketersediaan darah yang aman dan cukup di fasilitas layanan kesehatan.

Keterlibatan pimpinan dan masyarakat menjadi penguat pesan bahwa donor darah adalah tanggung jawab bersama untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa.


Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Kementerian Kesehatan RI.Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui hotline 1500-567, SMS 081281562620, atau email [email protected]. (DJ/SK)

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik

Aji Muhawarman, ST, MKM

Sumber : Kemkes.go.id

Anda Juga Mungkin Menyukai