Sektor Energi Buka 6,2 Juta Peluang Kerja Baru

Sektor Energi Buka 6,2 Juta Peluang Kerja Baru

JAKARTA – Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mewakili Menteri ESDM menjadi pembicara kunci pada acara Green Impact Festival di Jakarta, Kamis (24/7), menyampaikan bahwa sektor energi menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional, sekaligus memiliki potensi besar dalam menyerap tenaga kerja.

Dalam sambutannya, Dadan mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini tengah memasuki masa bonus demografi, dengan mayoritas penduduknya berada di usia produktif. Dari total 284 juta penduduk, sebanyak 169 juta berada di rentang usia produktif, dan sekitar 7,27 juta di antaranya tengah menempuh pendidikan tinggi atau belum bekerja.

Dengan kondisi tersebut, menurutnya, harus direspons dengan menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak mungkin sesuai dengan kebutuhan generasi muda di usai produktif. “Sektor ESDM, berpeluang untuk menciptakan peluang kerja untuk 6,2 juta orang,” ujar Dadan.

Peluang kerja yang besar tersebut, imbuh Dadan, salah satunya ialah didorong oleh meningkatnya kebutuhan listrik nasional. Konsumsi listrik Indonesia saat ini masih berada di angka 1.337 kWh per kapita per tahun, lebih rendah dibandingkan Vietnam yang mencapai 2.648 kWh. Hal ini, menurutnya, merupakan sinyal bahwa Indonesia harus segera menambah kapasitas pembangkit listrik untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kita, konsumsi listriknya itu masih rendah, berarti kita perlu tambahan pembangkit listrik. Ini angka-angkanya yang saya sampaikan, angka-angka yang investasi hijau 42,6 gigawatt (GW). Ini angka yang besar, angka yang nanti memerlukan tenaga kejar yang sangat besar. Investasinya 10 tahun ke depan, RP1.682 triliun. Ini yang sudah ada, proyek yang ada di PLN, nanti memerlukan tenaga kerja, memerlukan produksi, memerlukan jasa-jasa yang akan mendorong perekonomian di dalam negeri,” jelasnya.

Selain dari subsektor ketenagalistrikan, Dadan juga menekankan hilirisasi dan peningkatan ketahanan energi juga akan mendorong terbukanya peluang kerja bagi masyarakat. Ia mencontohkan Pembangunan industri ekosistem baterai EV yang beberapa waktu lalu dilakukan groundbreaking oleh Presiden Prabowo Subianto, karena tidak hanya membuat pabrik baterainya saja.

“Tapi dari hulunya, dari mulai nambang, kemudian diolah, sampai itu menjadi baterai. Nah ini ada kaitannya juga dengan ketahanan energi, karena ketahanan energi kita ingin mendorong kepada energi yang semakin bersih. Nah kita punya potensi di hulu yang baik, Indonesia ini adalah memegang cadangan terbesar untuk nikel,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Dadan menekankan bahwa peluang kerja di sektor ESDM nantinya bukan hanya untuk bekerja di tambang dan pembangkit saja, melainkan untuk seluruh pekerjaan baik langsung maupun tidak langsung.

“Karena nanti ada perusahaan-perusahaan yang menyediakan makanan, ada perusahaan yang untuk catering, ada perusahaan untuk jasa, ada perbankan, ada yang lain-lain. Nah ini kami menghitung melakukan simulasi, ini angkanya 6,2 juta orang. Jadi tidak usah khawatir, sektor energi ini akan banyak menyerap tenaga kerja,” jelas Dadan.

Sebagai informasi, Green Impact Festival 2025 menjadi puncak rangkaian kegiatan student chapter di kampus-kampus seluruh Indonesia. Sejak Mei 2025, ribuan pelajar dan mahasiswa telah mengikuti sustainability competition dan business matching untuk mendukung lahirnya gagasan dan inovasi ramah lingkungan.

Hadir pada acara puncak ini, yakni Wakil Presiden RI, serta para pimpinan perusahaan dan institusi pendukung Green Impact Festival 2025, dan para siswa dan mahasiswa dari berbagai sekolah dan perguruan tinggi. (DAN)

Sumber : Esdm.go.id

Anda Juga Mungkin Menyukai