Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) secara resmi meluncurkan program Setneg ke Sekolah (SkS). SkS merupakan program yang diinisiasi oleh Kemensetneg sebagai wujud pengabdian dan pelayanan langsung kepada masyarakat sekaligus kontribusi nyata terhadap program pemerintah di sektor pendidikan.
Bertepatan dengan awal tahun ajaran 2025/2026, Senin (14/7/2025), para CPNS yang menjadi peserta SkS diantarkan langsung ke sekolah penugasan masing-masing oleh perwakilan pejabat Kemensetneg. Momen ini menandai dimulainya program Setneg ke Sekolah yang dijalankan Kemensetneg berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
“Sektor pendidikan merupakan salah satu program prioritas Bapak Presiden Prabowo Subianto dalam mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul menuju Indonesia Emas, yakni Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur,” ujar Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi.
Melalui program ini, sebanyak 386 CPNS Kemensetneg ditempatkan selama satu semester di 278 sekolah dasar hingga menengah yang berada di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), Cianjur, serta Gianyar. Lokasi penempatan para CPNS ini didasarkan kepada pemetaan yang dilakukan oleh Kemendikdasmen serta Dinas Pendidikan terkait sehingga dukungan yang diberikan tepat sasaran.
“Skema yang disusun telah diselaraskan dengan kebutuhan nyata di sekolah-sekolah, terutama di wilayah dengan kekurangan guru dan tenaga kependidikan nonguru,” kata Mensesneg.
Terdapat tiga skema penugasan CPNS dalam program SkS, yaitu sebagai guru pendamping, tenaga kependidikan nonguru, serta pendamping pembina ekstrakurikuler. Sebelum diterjunkan ke sekolah, para CPNS terlebih dahulu diberikan pembekalan oleh Kemendikdasmen mengenai pengantar pedagogi, perkembangan peserta didik, pembelajaran di era Society 5.0, growth mindset, pendidikan inklusif, hingga penguatan karakter melalui 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat.
Tak hanya memberikan dampak positif bagi dunia pendidikan, Setneg ke Sekolah juga diharapkan dapat memperkuat kapasitas Aparatur Sipil Negara (ASN), termasuk CPNS, sebagai pelayan publik yang tangguh, berintegritas, dan berjiwa pengabdian. Melalui interaksi langsung dengan peserta didik, guru, dan komunitas sekolah, ASN diasah untuk lebih adaptif, empatik, serta mampu membangun komunikasi yang efektif lintas usia dan latar belakang.
“Di manapun negara memanggil, di sanalah ASN hadir dan bekerja sepenuh hati. Tak ada ruang yang terlalu kecil untuk memberi arti, selama dijalani dengan integritas dan komitmen yang tinggi,” ujarnya.
Menutup pernyataannya, Mensesneg Prasetyo Hadi juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang turut berperan dalam upaya kolaborasi untuk bersama membangun bangsa melalui pendidikan bermutu untuk semua.
“Terima kasih atas dukungan semua pihak, sehingga sejak persiapan hingga akhir kegiatan ini dapat berjalan lancar sebagaimana yang kita harapkan. Program ini menjadi contoh bagi kementerian dan lembaga lain maupun setiap ASN untuk dapat memaksimalkan peran dan pengabdiannya kepada bangsa dan negara,” pungkasnya.
Penilaian Masa Orientasi CPNS Kemensetneg
Kepala Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Kemensetneg, Muharromi, menyebutkan bahwa program ini menjadi komponen penting dalam pelatihan dasar (latsar) CPNS Kemensetneg, khususnya pada sesi Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas (PKTBT). Pada hari pertama dimulainya program SkS, Muharromi menyerahkan perwakilan CPNS Kemensetneg di SMPN 17 Jakarta, SMPN 64 Jakarta, dan SDN Karang Anyar 03 PG-04 PG, SMAN 20 Jakarta, dan SMAN 10 Jakarta.
“Mereka para CPNS akan berada di sekolah untuk mengajarkan nilai-nilai kebangsaan dan nasionalisme kepada para pelajar, dipantau oleh ASN pendamping, dan melaporkan hasil kegiatan secara berkala ke unit pembina di Kemensetneg,” kata Muharromi saat menyerahkan perwakilan CPNS di SMP Negeri 17 Jakarta, Senin (14/7/2025).
Muharromi juga menambahkan bahwa program ini mendapat sambutan positif dari pihak sekolah. “Kami melihat adanya antusiasme yang baik dan optimisme dari pihak sekolah untuk berkolaborasi dalam program SkS ini, semoga program ini dampat memberikan dampak positif bagi dunia pendidikan, serta secara khusus bagi pembentukan karakter CPNS Kemensetneg,” imbuhnya.
Program SkS ini akan berlangsung selama enam bulan, yakni mulai dari bulan Juli hingga Desember 2025. Inisiatif ini diharapkan tidak hanya memperkaya pengalaman CPNS dalam pengabdian kepada masyarakat, tetapi juga memberikan kontribusi positif dalam penanaman nilai-nilai kebangsaan di lingkungan pendidikan. (FID/YLI-Humas Kemesnsetneg)
Sumber : Setneg.go.id