Madinah, 12 Juli 2025
Tim Sanitasi dan Pengamanan Pangan Kesehatan Haji Indonesia Daerah Kerja (KKHI Daker) Madinah telah menyelesaikan inspeksi kesehatan lingkungan (IKL) untuk penyelenggaraan ibadah haji 1446H/2025M, baik di perusahaan katering, pemondokan/hotel jemaah, maupun KKHI Madinah itu sendiri. Hasil peninjauan tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan katering dan hotel jemaah berkategori sangat baik.
“Secara umum, kami memantau dan menganalisis bahwa mayoritas hotel dan katering telah memenuhi standar higienitas dan syarat kesehatan. Dari 91 hotel di Madinah, hasil IKL terdapat 63 hotel berkategori sangat baik dan 12 katering dari 21 katering juga berkategori sangat baik,” ujar Ali Mukhrodi, S.ST, MM, Penanggung Jawab Tim Sanitasi dan Pengamanan Pangan di KKHI Madinah
Inspeksi kesehatan lingkungan (IKL) ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan pemerintah Indonesia untuk memastikan kesehatan lingkungan dan kenyamanan jemaah selama menunaikan ibadah haji. Fokus pemeriksaan di katering meliputi penerimaan dan penyimpanan bahan makanan, pengolahan, pengemasan dan distribusi/pengangkutan makanan.
Sedangkan, pemeriksaan di hotel/pemondokan jemaah meliputi kondisi bangunan (lantai, dinding, pintu, plafon, ventilasi); cek suhu, kelembaban dan pencahayaan; kebersihan kamar mandi dan toilet; mengukur kualitas dan kuantitas air bersih; tempat pengelolaan sampah; dan pemeriksaan vektor penular penyakit (lalat, tikus, kecoa).
Meskipun, hasil IKL menggembirakan, namun ditemukan catatan penting terkait tempat pengelolaan sampah, higienitas penjamah makanan di katering, serta kualitas udara di pemondokan jemaah yang kurang menyenangkan.
“Saat melakukan IKL, kami menemukan beberapa pegawai katering kurang tepat dalam mencuci tangan menggunakan sabun, berkuku panjang, dan menggunakan cincin. Beberapa dari katering maupun hotel belum menutup tempat sampahnya dengan baik. Tempat sampah yang terbuka tanpa penutup dapat mengganggu kenyamanan, menimbulkan bau, dan mengundang vektor/hewan pembawa penyakit,” ungkap Ali.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa dari hasil pemeriksaan suhu di hotel, walaupun hasilnya rata-rata bagus, namun mereka mendapati bau asap rokok di lorong-lorong dan tangga darurat.
“Bisa jadi ada beberapa jemaah dan petugas yang merokok sembunyi-bunyi di dalam hotel,” bebernya.
Di penghujung sebelum kepulangan ke Tanah Air, Tim Sanitasi dan Pengamanan Pangan KKHI Daker Madinah berharap, dengan adanya catatan ini, pihak-pihak terkait seperti Kementerian Agama, perusahaan katering penyedia makanan jemaah, dan hotel tempat jemaah menginap dapat mengambil langkah perbaikan yang diperlukan.
“Kerja sama antara pemerintah, penyedia layanan katering dan akomodasi, serta kesadaran jemaah sangat penting untuk mencapai tujuan kesehatan lingkungan ini,” ungkap Kasie Kesehatan sekaligus Kepala KKHI Daker Madinah, dr. Novitasari Nurlalila Bahramsyah.
“Kita semua bertanggung jawab menciptakan lingkungan yang sehat selama pelaksanaan ibadah haji,” katanya.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui hotline 1500-567, SMS 081281562620, atau email [email protected]. (DH/D2)
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik
Aji Muhawarman, ST, MKM
Sumber : Kemkes.go.id