CPNS Kemensetneg Ikuti Bimtek STS, Siap Jalankan Program Setneg ke Sekolah | Sekretariat Negara

Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) melalui Biro Sumber Daya Manusia menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis Penggunaan Aplikasi Setneg Talent Scorecard (STS) dan PIAWAI bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), Rabu (9/7/2025), secara daring.

Kepala Biro Sumber Daya Manusia (Kemensetneg), Muharromi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa penggunaan aplikasi STS dan PIAWAI menjadi penting untuk mendokumentasikan dan menilai kinerja CPNS.

Pada kesempatan ini, Muharomi juga menjelaskan rangkaian program Setneg ke Sekolah (SkS). Program SKS sendiri merupakan bentuk penugasan organisasi dalam konteks manajemen talenta, yang berorientasi pada kontribusi sosial nyata dan pengembangan kompetensi sosio-kultural ASN.

“Program ini bukan sekadar pelatihan, tetapi bagian dari penugasan langsung di lapangan. Ini adalah bagian dari strategi manajemen talenta, di mana setiap CPNS diberi kesempatan mengembangkan portofolio sejak awal karier mereka di Kemensetneg,” ujar Muharromi.

Muharromi menegaskan bahwa program SkS memiliki beberapa tujuan utama, di antaranya mendukung peningkatan mutu layanan pendidikan dasar dan memperkuat karakter dan kepedulian sosial para CPNS.

“Program SkS ini bukan hanya tentang membantu sekolah-sekolah, tetapi juga tentang membentuk karakter ASN yang memiliki empati, tanggung jawab sosial, serta kemampuan beradaptasi di tengah masyarakat,” ujar Muharromi.

Selain menjadi wadah kontribusi sosial, program ini juga merupakan bagian dari penilaian kinerja selama masa percobaan CPNS. Melalui kegiatan ini, para CPNS diharapkan dapat mengembangkan kompetensi sosio-kultural yang menjadi bagian penting dalam profesionalisme Aparatur Sipil Negara.

SkS difokuskan pada wilayah-wilayah yang masih menghadapi tantangan dalam layanan pendidikan, seperti kawasan Jabodetabek dan Cianjur. Para CPNS akan ditempatkan di sekolah-sekolah dasar untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar dan program edukatif lainnya.

Muharromi menyampaikan harapannya agar program ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi para siswa, tetapi juga menjadi bekal penting bagi CPNS dalam menjalani karir sebagai ASN yang berkualitas dan berintegritas.

“Kami ingin membentuk ASN yang tidak hanya kompeten di belakang meja, tetapi juga punya kepedulian tinggi terhadap masyarakat. Ini bagian dari penguatan nilai-nilai bela negara dan pelayanan publik,” pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama, Analis Sumber Daya Manusia Madya, Andie Noegroho menjelaskan STS tidak hanya berisi laporan kegiatan CASN. Nantinya, mentor serta kepala sekolah bakal turut menilai kinerja CASN.

“Selama menjalankan program SkS, diperlukan metode pencatatan dan pelaporan kegiatan yang nantinya akan dilakukan di Setneg Talent Scorecard (STS),” jela Andie.

Pelatihan dasar (latsar) CASN terdiri dari Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas atau PKTBT dan kegiatan pembentukan karakter. Program SkS memiliki bobot penilaian 18,75 persen dari PKTBT.

“Ini makanya kami tekankan agar pencatatan laporan ini menjadi hal yang prioritas. Pelaporan evidence atau bukti kinerja bagi CPNS pada Juli—Desember dilakukan melalui STS,” kata Andie.

Program ini menekankan pada lima kompetensi, yaitu integritas, kerja sama, komunikasi, pelayanan publik, dan orientasi pada hasil. (AMY/ADI-Humas Kemensetneg)

Sumber : Setneg.go.id

Anda Juga Mungkin Menyukai