Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) menyelenggarakan Bimbingan Teknis Pembekalan Setneg ke Sekolah (SkS) Tahun 2025 untuk 385 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Formasi Tahun 2024, di Pusat Pendidikan dan Kompetensi Aparatur Sipil Negara, Jakarta, pada Senin (16/06/2025).
Kegiatan yang diselenggarakan tanggal 16-20 Juni 2025 ini merupakan bagian dari program Penguatan Kompetensi Dasar Terpadu (PKDT) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kemensetneg Formasi Tahun 2024.
PKDT melalui Program SkS yang akan diselenggarakan bulan Juli s.d. Desember ini merupakan program pionir yang dibentuk Pemerintah dan dipelopori oleh Kemensetneg, berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
Kepala PPKASN Kemensetneg, Sri Prastiwi Utami dalam laporannya mengapresiasi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah yang mendukung penyelenggaraan program SkS ini.
“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada rekan-rekan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah yang telah bahu membahu mendukung penyelenggaraan pembekapan Setneg ke Sekolah dan rangkaian kegiatan lainnya, semoga acara ini menjadi awal dari kolaborasi yang lebih besar untuk pencapaian yang lebih gemilang,” ungkap Sri Prastiwi Utami.
Program SkS merupakan program tindak lanjut arahan dari Presiden Prabowo Subianto melalui Menteri Sekretaris Negara. “Program ini diaktifkan agar ASN membantu mengurus hal-hal diluar tugas pokoknya, antara lain melalui penugasan ASN untuk diterjunkan ke dalam berbagai bidang urusan Pemerintahan, misalnya pendidikan, itu merupakan arahan Presiden kepada Menteri Sekretaris Negara,” lanjut Sri Prastiwi Utami.
Dalam rangka memberikan pembekalan kepada para CPNS sebelum ditugaskan, Kepala PPKASN Kemensetneg mengatakan perlu dilakukan pembekalan pemahaman dasar tenaga kependidikan dan guru pendamping.
“Kegiatan pembekalan dilaksanakan full tatap muka, diasramakan yang bertempat di dua lokasi, yang pertama untuk Tenaga Kependidikan diikuti 109 peserta yang diselenggarakan di PPKASN Kemensetneg, Jakarta, pembekalan untuk Guru Pendamping diikuti 276 peserta yang diselenggarakan di Balai Guru dan Tenaga Kependidikan Provinsi Banten, Parung, Bogor,” kata Sri Prastiwi Utami.
Setelah kegiatan pembekalan ini selesai, Sri Prastiwi menjelaskan akan ada beberapa rangkaian kegiatan lain sebelum para CPNS ditugaskan ke sekolah. “Akan ada beberapa rangkaian kegiatan lain yakni pelatihan mentor bagi pegawai Kemensetneg yang ditunjuk menjadi mentor bagi para CPNS, kegiatan orientasi ke sekolah-sekolah serta launching Setneg ke Sekolah,” ujar Sri Prastiwi Utami seraya menutup laporan.
Sebelum meresmikan kegiatan, Deputi bidang Administarasi Aparatur, Nanik Purwanti mengatakan bahwa Setneg ke Sekolah bertujuan untuk menempatkan para CPNS pada ruang pengabdian yang sesungguhnya.
“Tujuan utama dari kegiatan Setneg ke Sekolah ini bukan semata-mata untuk menempatkan kalian turun ke sekolah dan masuk ke ruang kelas, tetapi untuk menempatkan kalian pada ruang pengabdian yang sesungguhnya,” ujar Nanik Purwanti.
Program ini juga merupakan bagian dari implementasi visi pembangunan nasional, khususnya ASTA CITA ke-4 Presiden dan Wakil Presiden terpilih, yaitu penguatan sumber daya manusia dan peningkatan kualitas pendidikan sebagai fondasi menuju Indonesia Emas 2045.
“Saya berharap kegiatan hari ini dapat memberikan bekal yang cukup, bukan hanya secara pengetahuan, tetapi juga secara mental dan nilai. Ketika nanti kalian turun ke sekolah, kalian membawa semangat pengabdian, kepedulian, dan semangat untuk memberi yang terbaik,” pungkas Nanik Purwanti yang dilanjutkan dengan meresmikan kegiatan ini.
Pada kesempatan ini, Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan (KSPSTK), Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (GTKPG), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Iwan Junaedi menyampaikan program SkS ini yang pertama kali dengan peserta dari berbagai level pendidikan.
“Ini baru pertama kali ada, kami sangat mendukung program Setneg ke Sekolah ini, terlebih program ini merupakan wujud kolaborasi dari Kemensetneg dan Kemendikdasmen,” ujar Iwan Junaedi.
Staf Khusus Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Bidang Manajemen dan Kelembagaan, Didik Suhardi yang turut hadir melalui daring menyampaikan bahwa program ini merupakan investasi kompetensi untuk masa depan.
“Kompetensi yang baik akan menghasilkan produktivitas tinggi, produktivitas tinggi berpotensi menciptakan lapangan kerja yang lebih baik dan pendapatan yang besar, dan program ini merupakan program penggabungan semangat pengabdian ASN dan CPNS sebagai transisi penting yang bertujuan untuk mengimplementasikan visi pengelola nasional,” ucap Didik.
Sebagai informasi, program SkS hadir sebagai bentuk nyata dari amanat yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara, yang menegaskan bahwa ASN memiliki peran strategis sebagai pemersatu bangsa, penjaga netralitas, serta pelayan publik yang aktif dan solutif. (ART/YLI-Humas Kemensetneg)
Sumber : Setneg.go.id