Makassar — Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, H. Iqbal Nadhamuddin, memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan Pelatihan Dashboard Visualisasi Data yang diselenggarakan oleh Balai Besar Pengembangan SDM dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BBPSDMP Kominfo) Makassar. Kegiatan pelatihan ini juga merupakan aksi kolaboratif Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel dan UPT PTIKP Disdik Sulsel melalui program Colaborative Digital Class untuk memperkuat kapasitas sumber daya manusia dalam pengelolaan data pendidikan yang akurat dan berbasis digital.
Dalam kunjungannya, H. Iqbal Nadhamuddin turut menyempatkan diri mengikuti langsung sesi pelatihan dan memberikan arahan kepada para peserta. Ia menekankan pentingnya literasi data dan pemanfaatan teknologi dalam proses pengambilan kebijakan pendidikan.
“Kegiatan ini sangat strategis dalam mendukung transformasi digital pendidikan di Sulsel. Dengan kemampuan membuat dashboard, kita bisa memantau data secara real-time dan mengambil keputusan berbasis bukti. Saya berharap peserta memanfaatkan ilmu ini untuk meningkatkan kinerja, terutama dalam perencanaan, monitoring, dan evaluasi pendidikan,” ujar H. Iqbal.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada BBPSDMP Kominfo Makassar atas kolaborasi yang telah terjalin, dan berharap sinergi ini terus berlanjut demi meningkatkan kualitas layanan pendidikan di Sulawesi Selatan.
Kegiatan pelatihan ini dmulai 5 hingga 8 Mei 2025 diikuti kurang lebih 40 peserta ASN dan PPPK Lingkup Disdik Provinsi Sulsel. Sebelumnya, pelatihan ini diikuti juga Kasi TIK UPT PTIKP Disdik Sulsel Andi Rahmat Amin, Penanggung Jawab Kegiatan PSI BBPSDM Komdigi Makassar, Yayat Nandi Hidayat bersama Tim Lainnya.
Pada kesempatan tersebut, Yayat mengatakan dengan bekal keterampilan baru ini, ASN Disdik Sulsel diharapkan menjadi agen perubahan yang mendorong penggunaan data secara cerdas dalam setiap program dan kebijakan pendidikan di Sulawesi Selatan.
“Kami di Kominfo melihat literasi data sebagai fondasi transformasi digital. Melalui GTA, kami memastikan peserta tidak hanya memahami teori, tetapi juga praktik langsung bagaimana data divisualisasikan untuk mendukung pelayanan publik yang lebih cepat, transparan, dan akuntabel,”tuturnya (yuyun)